About dream

Manual Description Here: Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis.

Visum et repertum

IK Visum Et Repertum

TUJUAN                       
Sebagai instruksi bagi petugas di ruang rawat inap untuk melayani permintaan visum
APLIKASI KLAUSUL
Klausul 7.2.2 Aplikasi yang berhubungan dengan pelayanan.
RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini dilakukan oleh petugas di UGD dalam melayani permintaan visum.
DEFINISI
Visum et repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berupa temuan dan interpretasinya dibawah sumpah dan untuk kepentingan peradilan.
PENANGGUNG JAWAB
Dokter UGD
KRITERIA PENCAPAIAN
Setiap perawat mampu melayani permintaan visum dengan baik dan benar, dan sesuai instruksi kerja.
ALAT DAN BAHAN
Catatan riwayat keadaan pelanggan yang disebutkan dalam visum
ALUR PROSES
Permintaan visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh kepolisian kepada puskesmas.Petugas menerima surat permintaan visum yang diserahkan oleh petugas kepolisianPetugas UGD meneliti surat permintaan visum, setelah meneliti kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam penerimaan, nama dan tanda tanganIdentifikasi korbanPetugas memeriksa keadaan umum korbanPetugas mencatat hasil pemeriksaan terhadap korbanMembuat kesimpulan hasil dari pemeriksaan terhadap korbanMembuat catatan visum secara lengkap dan dimintakan tanda tangan dokterPetugas menyerahkan ke petugas kepolisian
REFERENSI
http://www.scribd.com/doc/81642777/visumetrepertum
DOKUMEN TERKAIT
Formulir permintaan visum
UNIT TERKAIT
- perawat
- petugas medis
Read More...

TATALAKSANA KEJANG PADA ANAK



TATALAKSANA KEJANG PADA ANAK

Berikan diazepam secara rektal
  • Masukkan satu ampul diazepam ke dalam semprit 1 ml. Sesuaikan dosis dengan berat badan anak bila memungkinkan (lihat tabel), kemudian lepaskan jarumnya. 
  • Masukkan semprit ke dalam rektum 4-5 cm dan injeksikan larutan diazepam Rapatkan kedua pantat anak selama beberapa menit.
  • Jika kejang masih berlanjut setelah 10 menit, berikan dosis kedua secara rektal atau berikan diazepam IV 0.05 ml/kg (0.25 - 0.5 mg/kgBB, kecepatan 0.5 - 1 mg/menit atau total 3-5 menit) bila infus terpasang dan lancar.
  • Jika kejang berlanjut setelah 10 menit kemudian, berikan dosis ketiga diazepam (rektal/IV), atau berikan fenitoin IV 15 mg/kgBB (maksimal kecepatan pemberian 50 mg/menit, awas terjadi aritmia), atau fenobarbital IV atau IM 15 mg/kgBB (terutama untuk bayi kecil*)
  • Rujuk ke rumah sakit rujukan dengan kemampuan lebih tinggi yang terdekat bila dalam 10 menit kemudian masih kejang (untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut status konvulsivus)

Umur/Berat Badan AnakDiazepam diberikan secara rektal (Larutan 10 mg/2ml)Dosis 0.1 ml/kg (0.4-0.6 mg/kg)
  • 2 minggu s/d 2 bulan (< 4 kg)* 0.3 ml (1.5 mg)
  • 2 minggu s/d 2 bulan (< 4 kg)* 0.3 ml (1.5 mg)
  • 2 – < 4 bulan (4 – < 6 kg) 0.5 ml (2.5 mg)
  • 2 – < 4 bulan (4 – < 6 kg) 0.5 ml (2.5 mg)
  • 4 – < 12 bulan (6 – < 10 kg) 1.0 ml (5 mg)
  • 4 – < 12 bulan (6 – < 10 kg) 1.0 ml (5 mg)
  • 1 – < 3 tahun (10 – < 14 kg) 1.25 ml (6.25 mg)
  • 1 – < 3 tahun (10 – < 14 kg) 1.25 ml (6.25 mg)
  • 3 – < 5 tahun (14 –19 kg) 1.5 ml (7.5 mg)
  • 3 – < 5 tahun (14 –19 kg) 1.5 ml (7.5 mg)
  • 2 minggu s/d 2 bulan (< 4 kg)* 0.3 ml (1.5 mg)
  • 2 minggu s/d 2 bulan (< 4 kg)* 0.3 ml (1.5 mg)

Jika anak mengalami demam tinggi:
Kompres dengan air biasa (suhu ruangan) dan berikan parasetamol secara rektal (10 - 15 mg/kgBB)Jangan beri pengobatan secara oral sampai kejang bisa ditanggulangi (bahaya aspirasi)Gunakan Fenobarbital (larutan 200 mg/ml) dalam dosis 20 mg/kgBB untuk menanggulangi kejang pada bayi berumur < 2 minggu:Berat badan 2 kg - dosis awal: 0.2 ml, ulangi 0.1 ml setelah 30 menit bila kejang berlanjutBerat badan 3 kg - dosis awal: 0.3 ml, ulangi 0.15 ml setelah 30 menit bila kejang berlanjut
Read More...

Pokok pokok dasar islam


Mabadi Fiqih Juz 3
Pokok-Pokok Dasar Islam

Islam ialah mematuhi apapun yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan jalan mengikuti segala perintahnya serta menjauhi semua larangannya.Pokok-pokok dasar islam itu ada empat yaitu: Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.Al-Qur’an ialah kitab Allah SWT. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk membimbing umat manusia dalam beragama, dunia dan akhiratnya.Hadits ialah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW. Serta perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Nabi, yang dapat menjelaskan hukum-hukum islam serta memberi petunjuk kepada seluruh manusia mengenai hukum-hukum islam.Ijma’ ialah kesepakatan para ahli ijtihat umat islam, sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dalam menghadapi permasalahan yang berkenaan dengan apapun juga.Qiyas ialah menyesuaikan suatu permasalahan yang tidak terdapat dalilnya atas permasalahan yang menyamainya, yang mana kedua permasalahan itu bersesuaian mengenai sebab hukumnya.
Read More...

Cara penjahitan luka...

TUJUAN
Sebagai instruksi bagi  petugas UGD dalam melakukan penjahitan  pada pelanggan, agar tidak terjadi infeksi yang disebabkan oleh luka tersebut.
APLIKASI KLAUSUL
Klausul 7.2.2  Aplikasi yang berhubungan dengan pelayanan
RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini dilakukan oleh petugas di UGD yang akan melakukan  penjahitan luka .
DEFINISI
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan.
Penjahitan luka (hecting) dilakukan pada luka robek yang bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan/tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per secundam atau per tertiam.
Penyembuhan luka dapat terjadi secara :

Per primam, yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka, biasanya dengan penjahitan.Per secundam, yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per primam, biasanya dijumpai pada luka terinfeksi , luka dengan kehilangan jaringan. Luka jenis ini biasanya dibiarkan terbuka.Per tertiam atau per primam tertunda, yaitu luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridement, setelah diyakini bersih, maka tepi luka dipertautkan   ( 4-7 hari )
PENANGGUNG JAWAB
Koordinator  UGD
KRITERIA PENCAPAIAN
Setiap petugas kesehatan mampu melaksanakan tindakan perawatan luka dengan baik dan benar sesuai instruksi kerja sehingga pelanggan terhindar dari infeksi, dan mempercepat masa penyembuhan.
ALAT DAN BAHAN
Sarung tangan sterilKasa sterilObat anastesi local seperti lidokain ampulPlester / verbanCairan garam fisiologis  (NaCl 0,9%)Larutan antiseptik ( povidone iodine )Spuit 3cc atau 5ccPeralatan penjahitan luka ( hecting set ) :jarum jahit bedah lengkungpinset sirurgispinset anatomispemegang jarum ( needle holder )klem arteriguntingbenang catgut, zydebak instrumenbengkok
ALUR PROSES
Petugas menyapa dengan ramahMenjelaskan kepada pelanggan tentang tindakan yang akan dilakukanPetugas meminta tandatangan formulir persetujuan/penolakan tindakan medis kepada pelanggan atau keluarga pelanggan untuk persetujuan tindakan medis rawat lukaMenyiapkan alat-alat dan obat yang akan dipergunakanSiapkan posisi pelanggan sehingga mempermudah petugas melakukan tindakan    penjahitan luka.Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tanganPetugas melakukan evaluasi luka :Anamnesis :
Menanyakan bagaimana, dimana, dan kapan luka terjadi. Hal ini untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau dibiarkan terbuka. Pemeriksaan fisik : a. Lokasi, untuk petunjuk kemungkinan adanya cedera pada struktur yang lebih dalam. b. Eksplorasi, untuk menyingkirkan kemungkinan cedera pada struktur yang lebih dalam, menemukan benda asing yang mungkin tertinggal pada luka serta menentukan adanya jaringan yang telah mati.Lakukan anastesi lokal pada lokasi yang akan dilakukan penjahitan luka hingga seluruh tepi lapangan operasi terinfiltrasi.Bersihkan luka/irigasi luka dari kotoran dengan cairan garam fisiologis (NaCl 0,9%) Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati, tepi yang compang-camping sebaiknya dibuang.Jika luka sudah bersih olesi dengan betadineLakukan penjahitan luka tergantung lokasi dan kedalaman lukaBeri betadine pada permukaan penjahitan luka, tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan di plester / menggunakan verban.Persilahkan pelanggan untuk bangun atau berdiriPetugas menaruh alat kesehatan yang sudah digunakan dalam bengkok untuk dilakukan pengelolaan alat kesehatan selanjutnyaPetugas membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medisPetugas melepas sarung tangan dan membuang ke tempat sampah medisCuci tangan petugasCatat dalam rekam medis pelanggan.Beri obat jika waktu kejadian diluar jam kerja

REFERENSI
Arif mansjoer,dkk,kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 2, fakultas kedokteran UI,2000.Smeltzer, Susanne, C (2001) Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8 Vol.3 EGC, Jakarta
DOKUMEN TERKAIT
Formulir persetujuan/penolakan tindakan medisRekam medis

Read More...

Ilmu penyakit dalam... ARTRITIS

Ilmu penyakit dalam... ARTRITIS
ARTRITIS..

Kompetensi : 3A Laporan Penyakit : 90 ICD X : M.05
Definisi Artritis adalah istilah umum bagi peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian.
Penyebab Artritis dapat berupa osteoartritis (OA) atau artritis reumatoid (AR), tetapi yang paling banyak di jumpai adalah osteoartritis. Pada OA faktor penyebab utama adalah trauma atau pengausan sendi, sedangkan pada AR faktor imunologi yang berperan.
Gambaran Klinis
Gejala artritis bervariasi tergantung sendi mana yang terlibat. OA lebih sering menyerang sendi penyokong berat badan. Oleh karena itu obesitas harus dihindarkan. Sementara itu, AR mulanya lebih sering menyerang sendi-sendi kecil misalnya sendi pergelangan tangan atau kaki, tetapi dalam tingkat lanjut dapat menyerang juga sendi-sendi besar seperti sendi bahu dan pinggul.Keluhan lain yang mirip dengan artritis adalah reumatism yang sebenarnya berasal dari jaringan lunak di luar sendi. Yang di kenal awam sebagai encok sebagian besar adalah reumatism.Sendi yang terserang biasanya bengkak, merah dan nyeri.Serangan AR biasanya dimulai dengan gejala prodromal berupa badan lemah, hilang nafsu makan, nyeri dan kaku seluruh badan. Gejala pada sendi biasanya timbul bertahap setelah beberapa minggu atau bulan.Nyeri sendi pada AR bersifat hilang timbul, ada masa remisi, bersifat simetris bilateral, dan berhubungan dengan udara dingin.Serangan OA biasanya sesisi. Gejala utamanya adalah nyeri sendi yang berhubungan dengan gerak. Penderita juga merasakan kaku pada sendi yang terserang.Pada pemeriksaaan radiologi OA biasanya memperlihatkan pelebaran sendi pada tahap awal, osteofit, sklerosis tulang dan penyempitan rongga antar sendi pada tahap lanjut.Deformitas dapat terjadi pada OA maupun AR setelah terjadi destruksi sendi.
Diagnosis Nyeri dan pembengkakan pada daerah persendian.
Penatalaksanaan
Keluhan pada sendi atau jaringan lunak di sekitarnya dapat di atasi dengan analgesik biasa atau dengan anti inflamasi nonsteroid yang diberikan sesudah makan.asetosal 1 gram 3 x seharifenilbutason 200 mg 3 x sehariibuprofen 400 mg 3 x sehariMengistirahatkan sendi diperlukan dalam keadaan akut. Selanjutnya pada OA, mungkin penderita perlu memperbaiki sikap tubuh, mengurangi berat badan, atau melakukan fisioterapi.
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI
Read More...

RADIOLOGI...CONTOH FOTO Thorax

RADIOLOGI...CONTOH FOTO Thorax
Foto Lateral
Syarat foto torak layak baca
 Identitas pasien dan markerJenis foto :  Foto Thorak umumnya adalah PA. 
Inspirasi cukup : Tampak iga posterior sampai iga 10 dan anterior tampak sampai iga ke 7Simetrisitas foto : Jarak antara art. Sternoklavikularis dengan prosesus siponus antara kiri kanan sama
Densitas foto : Diskus intervertebralis terlihat 5 buah dari superior.
Tidak ada overlapping dengan skapula.
Read More...

Apa itu AIDS...???

Apa itu AIDS...???
AIDS..

Kompetensi : 3A Laporan Penyakit : 04 ICD X : B.20-B.24
Definisi
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairam vagina dan air susu ibu. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.
Penyebab
Adalah virus HIV, suatu jenis retrovirus yang termasuk golongan virus yang menggunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetik.
Gambaran Klinis
Kategori klinis A meliputi infeksi HIV tanpa gejala (asimtomatik), limfadenopati generalisata yang menetap dan infeksi akut primer dengan penyakit penyerta.Kategori klinis B terdiri atas kondisi dengan gejala pada remaja/dewasa terinfeksi HIV yang tidak termasuk dalam kategori C dan memenuhi paling kurang satu dari beberapa kriteria berikut:Keadaan yang dihubungkan dengan adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang diperantarakan sel (Cell mediated immunity) atauKondisi yang dianggap oleh dokter telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan penatalaksanaan akibat komplikasi infeksi HIV dengan contoh: Angiomatosis basilari; Kandidiasis orofaringeal; Kandidiasis vulvovaginal; Displasia leher rahim; Demam 38,5 OC atau diare lebih dari 1 bulan; Oral Hairy leukoplakia; Herpes zoster; Purpura idiopatik trombositopenik; Listeriosis; Penyakit radang panggul; Neuropati periferKategori klinis C meliputi gejala yang ditemukan pada pasien AIDs misalnya:
Kandisiasis bronki, trakea dan paru; Kandidiasis esofagus; Kanker leher rahim  invasif; Coccidiodomycosi menyebar atau di paru; Kriptokokosis di luar paru; Retinistis virus sitomegalo; Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV; Herpes simpleks atau ulkus kronik lebih dari sebulan lamanya; Bronkitis, esofagitis atau pneumonia; Histoplasmosis menyebar atau di luar paru; Isosporiasis instestinal kronik lebih dari sebulan lamanya; Sarkoma kaposi; Limfoma burkit (atau istilah lain menunjukkan lesi yang  mirip); Limfoma imuno blastik, L.primer di otak; Micobacterium Avium Complex atau M.lansii tersebar di luar paru; M.tuberculosis dimana saja (paru atau luar paru); Pneumonia Pneumocystis carinii; Leukoensefalopati multifokal progresif; Septikemia salmonella yang berulang; Taksoplasmosis di otak
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksan darah. Pada pemeriksaan darah dapat dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi, yang telah dan lebih mudah dilaksanakan. Saat ini banyak jenis tes yang mempunyai sensitifitas dan spesifitas tinggi yang tersedia.
Pengobatan/Penatalaksanaan
Saat ini ada tiga golongan ARV yang tersedia di Indonesia:
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NsRTI): obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. Proses ini diperlukan agar virus dapat bereplikasi. Obat dalam golongan ini termasuk zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) zalcitabine (ddC), stavudine (d4T) dan abacavir (ABC).Non-Nucleside Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI): obat ini berbeda dengan NRTI walaupun juga menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA. Obat dalamgolongan ini termasuk nevirapine (NVP), efavirenz (EFV), dan delavirdine (DLV).Protease Inhibitor (PI): Obat ini bekerja menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam animo menjadi protein yang lebih kecil. Obat dalam golonganini termasuk indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV), ritonavir (RTV), amprenavir (APV), dan lopinavir/ritonavir (LPV/r).
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI
Read More...

Amubiasis

Amubiasis

Kompetensi : 04 Laporan Penyakit : 0103 ICD X : A.06
Definisi Amubiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa usus. Protozoa tersebut hidup di kolon, menyebabkan radang akut dan kronik yang disebut amubiasis intestinal. Bila tidak diobati amubiasis intestinal akan menjalar ke luar usus dan menyebabkan amubiasis ekstra-intestinal.
Penyebab Entamoeba histolytica
Gambaran Klinis
Masa inkubasi rata-rata 2 - 4 minggu.Amubiasis kolon akut atau disentri amuba memberikan gejala sindrom disentri yang merupakan kumpulan gejala yang terdiri atas tinja berlendir dan berdarah, tenesmus anus, nyeri perut dan kadang-kadang disertai demam.Pada amubiasis kronik penderita mengeluh nyeri perut dan diare yang diselingi konstipasi.Pada amubiasis ekstraintestinalis kadang ditemukan riwayat amubiasis usus.Penderita amubiasis hati biasanya demam, hati membesar disertai nyeri tekan abdomen terutama di daerah kanan atas, berkeringat, tidak nafsu makan, berat badan turun dan ikterus.Amubiasis kutis dan perinealis menyebabkan ulkus yang tepinya bergaung, sedangkan amubiasis vaginalis menimbulkan leukore dengan bercak darah dan lendir.
Diagnosis
Amubiasis kolon akut : menemukan E.histolytica bentuk histolitika dalam tinja cair.Amubiasis kolon menahun : menemukan E.histolytica bentuk kista dalam tinja. Jika tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulang 3 hari berturutturut. Pemeriksaan serologi dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis amubiasis.Amubiasis hati: menemukan bentuk histolitika E.histolytica dalam biopsi dinding abses atau aspirasi nanah. Jika tidak ditemukan ameba dapat dilakukan pemeriksaan serologi untuk menunjang diagnosis amubiasis.
Penatalaksanaan
Metronidazol merupakan obat pilihan untuk amubiasis usus maupun amubiasis ekstraintestinalis. · Dosis dewasa : 500 – 750mg 3 x sehari selama 7 – 10 hari. · Dosis anak 1 tahun : 50 mg/kgBB 3 x sehari, selama 7 – 10 hari.Amubiasis ekstraintestinalis memerlukan pengobatan yang lebih lama. Oleh karena itu perlu dirujuk.
Pencegahan
Pencegahan meliputi perbaikan kesehatan lingkungan dan higiene perorangan, desinfeksi sayur dan buah-buahan yang diduga kurang bersih.Pengidap kista tidak boleh bekerja di bidang penyiapan makanan dan minuman.
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI
Read More...